Pengembangan kawasan industri mempunyai beberapa prinsip penting yang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Industri No. 35 tahun 2010. Prinsip penting ini yang mana meliputi konsep kesesuaian tata ruang, pemilihan hingga penggunaan lahan harus diikuti oleh setiap perusahaan konstruksi yang terlibat dalam proyek. Perusahaan konstruksi di Indonesia salah satunya kontraktor konstruksi industri Karawang juga mengikuti aturan prinsip pengembangan ini. Adapun prinsip pengembangan kawasan industri sebagai berikut;
KONSEP KESESUAIAN TATA RUANG
Prinsip pertama ialah kesesuain tata ruang, tata ruang wilayah sendiri merupakan suatu susunan wujud tempat kedudukan yang mempunyai dimensi yang luas dan berisi. Tata ruang perlu memperhatikan pola atau struktur dari suatu wilayah, dengan berdasar pada keberadaan sumber daya alam juga sumber daya buatan manusia yang tersedia pada pada wilayah tersebut. Sehingga, dengan ada kesesuaian tata ruang diharapkan memenuhi segala aspek kebutuhan baik itu aspek administratif maupun fungsional demi mencapai pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan saat ini dan pada masa mendatang.
Penting untuk diperhatikan oleh para kontraktor bangunan khususnya kontraktor untuk kawasan industri, bahwa tata ruang sangat penting dikarenakan menyangkut pemanfaatan ruang sehingga menjadi lebih bermanfaat dan bernilai, sedangkan pengendalian pemanfaatan ruang berkaitan dengan pemanfaatan ruang dengan ciri khusus yang juga memperhatikan kondisi fisik suatu wilayah. Tata ruang tak hanya menyangkut satu aspek, melainkan berkaitan dengan banyak aspek mulai dari aspek kelembagaan dan lingkungan, aspek sosial dan budaya, aspek hukum, hingga aspek ekonomi dan teknis. Maka dari itu perizinan tata ruang sangatlah penting sebelum melakukan kegiatan pembangunan dan pengembangan di kawasan industri. Para investor dan juga kontraktor diharapkan lebih aktif terlibat dalam pembuatan perizinan tata ruang demi kenyamanan dan keamanan kegiatan pembangunan.
PEMILIHAN KAWASAN INDUSTRI
Yang berikut ialah pemilihan kawasan industri, beberapa aspek pemilihan lokasi kawasan industri merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbang secara matang dalam kegiatan pemilihan atau penentuan lokasi kawasan industri nantinya. Ada setidaknya 14 aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kawasan industri;
1. Jarak lokasi ke kota atau pusat kota
Berdasarkan ketentuan jarak kawasan industri ke pusat kota berkisar antara 15 sampai 20-an km. Hal ini untuk memudahkan penggunaan fasilitas dan sarana prasarana misalnya listrik dan kebutuhan air bersih yang mana sudah ada dan tersedia di area pusat kota. Selain itu penentuan jarak ini juga dengan meninjau dari segi pemasaran nantinya. Ini merupakan faktor penting yang selalu diperhatikan para kontraktor termasuk kontraktor konstruksi industri Karawang tentunya.
2. Jarak lokasi ke pemukiman atau perumahan penduduk
Yang berikut ialah jarak lokasi ke pemukiman penduduk, untuk jarak dari lokasi kawasan pemukiman penduduk minimal jaraknya ialah 2 km. Penentuan jarak ini dengan mempertimbangkan tujuan utama yakni untuk menghindari dampak negatif akibat aktivitas industri seperti limbah cair, limbah padat hingga limbah gas yang berupa polutan yang dapat mengancam kesehatan masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan industri. Sedangkan untuk mempertimbangkan dampak positifnya yakni tercapainya kebutuhan tenaga kerja yang nantinya akan dipekerjakan. Hal ini sangat penting karena mampu mengurangi angka pengangguran. Selain itu dampak positif lainnya lagi yakni ditinjau dari aspek penjualan atau pemasaran produk nantinya.
3. Jarak lokasi ke akses jalan yang tersedia
Aspek penting berikutnya yang wajib diperhatikan ialah jarak lokasi ke akses jalan. Untuk kebutuhan kawasan industri maka jaringan jalan harus yang berjenis arteri primer. Kemudahan mobilitas sangat dibutuhkan dalam kegiatan industri, maka dari itu perlu dipertimbangkan jumlah serta ukuran kendaraan yang akan melintas di sekitar area kawasan industri, sehingga sedari awal dapat dicari tahu solusinya agar sebisa mungkin menghindari adanya kerusakan jalan dan kemungkinan terjadinya kemacetan. Akan menimbulkan dampak buruk jika akses jalan tidak diperhatikan dalam pembangunan kawasan industri. Pertimbangan jenis arteri primer ini dilihat dari tipe atau karakteristik lalu lintas mulai dari fuso hingga kontainer truk yang akan sering melintas di sekitar kawasan industri.
4. Ketersediaan sistem jaringan
Jasa konstruksi yang baik akan selalu memperhatikan jarak lokasi pembangunan kawasan industri ke ketersedian fasilitas dan sarana prasarana seperti sistem jaringan listrik dan jaringan telekomunikasi. Pemakaian listrik untuk kebutuhan produksi kawasan industri akan memakan energi yang cukup besar. Listrik diperlukan untuk kebutuhan penggunaan alat-alat produksi dan lain sebagainya. Hal ini yang menjadi alasan mengapa kebutuhan pasokan daya maupun tenaga harus tetap stabil. Karena pemakain daya yang besar perlu diperhitungkan untuk penggunaan daya bukan hanya dari satu sumber seperti perusahaan listrik negara saja, melainkan dari sektor penyedia listrik lainnya yang dapat memenuhi tingginya kebutuhan ini. selain listrik, sistem jaringan komunikasi seperti telepon dan internet juga sangat penting untuk mendukung kelancaran produksi. Selain itu kegiatan pemasaran produksi tidak akan terlepas dari kebutuhan akan jaringan komunikasi.
5. Jarak lokasi ke sarana prasarana angkutan
Kebutuhan akan prasarana juga harus dipertimbangkan. Prasarana umum bagi kawasan industri biasanya ilah kapal laut. Maka dari itu jarak kawasan industri harus sedekat mungkin dengan pelabuhan laut misalnya. Kenapa lebih memilih jalur laut dibanding lainnya. Hal ini dikarenakan kebutuhan bahan baku produksi yang notabenenya didatangkan dari luar pulau atau disebut kegiatan impor ekspor dilakukan dalam jumlah banyak, sehingga pemilihan prasarana yang memungkinkan ialah dengan menggunakan kapal laut. Selain itu nanti selama pembangunan industri kontraktor konstruksi industri Karawang pastinya akan membutuhkan alat berat dalam proses pembangunan, sehingga proses pendatangan alat berat tersebut tentunya akan menggunakan kapal laut atau via laut.
6. Pertimbangan kemiringan tanah atau yang disebut topografi
Berikutnya ialah dengan memperhatikan faktor topografi lahan pembangunan di sekitar lahan pembangunan industri. Kemiringan tanah untuk kawasan industri idealnya berkisar antara 0 sampai 15 derajat. Lahan kawasan pembangunan industri yang lebih datar, akan lebih memudahkan pekerjaan serta lebih efisien waktu karena kegiatan cut and fill lahan tidak akan dilakukan, karena lahan cenderung sudah rata.
7. Jarak lokasi ke sungai terdekat
Jarak lokasi pembangunan industri ke sungai terdekat. Sungai sangat penting dalam memenuhi kebutuhan air di kawasan industri dan juga berfungsi sebagai tempat pembuangan akhir dari limbah industri. Pengembangan kawasan industri sebaiknya memiliki jarak kurang lebih 5 km dengan lokasi keberadaan sungai atau sumber air bersih. Jarak ini sudah dipertimbangkan dengan kelestarian lingkungan daerah aliran sungai atau disingkat DAS. Sehingga kegiatan di kawasan industri masih bisa tetap berlanjut tanpa menimbulkan dampak negatif bagi kelestarian lingkungan khususnya yang berada dekat aliran sungai.
8. Daya dukung lahan sekitar lokasi
Nilai daya dukung lahan sekitar lokasi pembangunan industri idealnya antara 0,7 sampai 1.0 kg/cm2. Daya dukung lahan ini ditentukan berdasar pada jenis produksi pabrik nantinya dan juga jenis konstruksi pabrik saat pembangunan. Karena fondasi pabrik harus kokoh dan kuat maka daya dukung tanah seperti komposisi tanah, jenis tanah dan ketebalan tanah patut diperhitungkan saat melakukan konstruksi bangunan dan oleh para investor dan kontraktor.
9. Kesuburan tanah tempat pemilihan lokasi
Yang berikut yakni penilaian tingkat kesuburan tanah disekitar lokasi kawasan industri. Lahan kawasan industri sebaik tidak subur atau non pertanian, bukan untuk kawasan pertanian, bukan juga kawasan perumahan atau non pemukiman penduduk dan bukan area konservasi atau non konservasi. Para kontraktor, investor dan pemerintah harus bekerja sama agar tidak melakukan pembangunan kawasan industri pada area pertanian. Hal ini dikarenakan dapat mengganggu dan menurunkan tingkat produktivitas pertanian yang berdampak pada kurangnya pasokan kebutuhan pangan bagi masyarakat dalam jangka waktu panjang. Aspek ini harus diperhatikan secara tegas oleh semua pihak yang terlibat, demi kenyaman bersama.
10. Ketersediaan lahan
Tak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan lahan yang luas menjadi aspek utama yang perlu ditetapkan dalam kegiatan industri. Perlu diingat juga bahwa pertimbangan kebutuhan lahan selain kegiatan sektor industri harus selalu tersedia. Hal ini disebut multiplier effect. Misalnya perlu ada area lahan di sekitar kawasan industri yang akan digunakan membangun semacam perumahan guna menampung tenaga kerja atau pegawai pabrik.
11. Harga lahan tempat pemilihan lokasi
Aspek harga lahan ini juga yang penting untuk diperhatikan oleh para kontraktor handal seperti kontraktor konstruksi industri Karawang. Harga lahan menjadi faktor utama yang membuat para investor menentukan pemilihan lokasi untuk kegiatan pembangunan kawasan industri.
DESAIN PENGGUNAAN LAHAN
Prinsip berikutnya ialah dengan memperhatikan penggunaan lahan. Terdapat setidaknya 4 aspek utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan kontraktor untuk menentukan pola guna lahan, aspek tersebut diantaranya ialah;
1. Jenis penggunaan kavling industri
Dilihat dari jenis penggunaannya maka aspek pertama dalam menentukan penggunaan lahan ialah kavling industri. Struktur penggunaan kavling industri tidak boleh lebih dari 70 %. Sesuai perda setempat ketentuan kebutuhan kamvling setiap kamvling harus mempunyai kisaran banding 60 : 40.
2. Jalan dan saluran
Aspek kebutuhan jalan dan saluran adalah untuk memudahkan akses penggunaan jalan, perlu ada jalan primer dan jalan sekunder. Untuk jalan sekunder minimal tekanan 5 ton sedang 8 ton untuk primer. Jalan pengerasan dilakukan minimal 7 m. Struktur penggunaan lahan untuk saluran dan jalan idealnya yakni 8 sampai 12 % dari total keseluruhan lahan pembangunan industri.
3. Jenis penggunaan lahan untuk ruang hijau terbuka
Berikutnya adalah ruang hijau terbuka. Struktur penggunaan lahan untuk ruang hijau terbuka paling sedikit itu harus 10 %. Pemilihan jenis ruang hijau terbuka bermacam bisa berupa jalur hijau hingga taman.
4. Fasilitas penunjang lainnya
Aspek terakhir ada fasilitas penunjang misalnya kantin hingga tempat ibadah yang mempunyai jatah hingga 12 % dari total penggunaan.
Demikian uraian tentang prinsip utama pengembangan kawasan industri. Kontraktor konstruksi industri Karawang yakni PT. Nikifour merupakan perusahaan penyedia kontraktor yang mampu bekerja dengan berpedoman pada konsep dan prinsip pengembangan kawasan industri. Bagi anda yang sedang mencari jasa konstruksi bangunan berkualitas yang mampu bekerja sesuai pedoman hukum, maka PT. Nikifour bisa jadi solusinya. Informasi lebih lanjut dapat langsung mengunjungi laman web PT. Nikifour dan contac person yang tertera di laman web nikifour.co.id atau dengan berkunjung ke PT. Nikifour di Jl. Proklamasi No. 241, Kelurahan Jati, Kecamatan Karawang barat, Karawang- Jawa Barat.
SUMBER :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Tata ruang
- http://iap-sumut.org-prinsip pengembangan kawasan industri
- https://www.kemhan.go.id-peraturan pemerintahan republik indonesia
- https://id.wikipedia.org/wiki/Topografi
0 Komentar