Kontraktor Tiang Pancang Industri di Karawang dan Kelengkapan Alat Instalasinya
Kontraktor Konstruksi Industri Karawang – Memiliki kekuatan pondasi dalam mendirikan suatu bangunan atau gedung adalah hal utama. Hal ini karena pondasi tiang pancang digunakan sebagai penahan seluruh beban yang berada diatasnya dan berfungsi sebagai bagian struktur untuk meneruskan beban pada lapisan tanah yang berada dibawahnya.
Sedangkan konstruksi sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membangun suatu sarana prasarana. Definisi yang lain yaitu berupa susunan model, tata letak pada suatu bangunan seperti rumah jembatan, konstruksi jalan raya, dan lainnya.
Sudah banyak juga yang menggunakan jasa kontraktor untuk membantu menyelesaikan berbagai rencana konstruksi secara cepat seperti PT. Nikifour Karawang. Adanya kontraktor yang tepat tentunya akan memberikan manfaat yang baik untuk perkembangan bangunan atau gedung tersebut.
Pengertian Fondasi Tiang Pancang
Salah satu komponen yang paling penting yaitu fondasi yang memerlukan perhitungan yang tepat, mulai dari kekuatan, ukuran hingga kualitas material. Jenis fondasi sendiri terbagi menjadi dua yaitu fondasi dangkal dan fondasi dalam.
Fondasi dangkal ini merupakan fondasi yang tidak membutuhkan galian tidak terlalu dalam, karena lapisan tanah dangkal yang cukup keras. Fondasi dangkal biasanya diaplikasikan pada rumah sederhana baik satu lantai maupun dua lantai.
Fondasi tiang pancang ini termasuk jenis fondasi dalam yang didirikan langsung pada permukaan tanah dengan kedalaman tertentu. Tentunya pembangunan fondasi ini harus memperhatikan kondisi permukaan tanah dan beban struktural.
Penggunaan tiang pancang sendiri dipilih jika tanah yang akan digunakan sebagai dasar bangunan tidak memiliki daya dukung beban atau bearing capacity yang cukup. Kegunaan dari fondasi ini yaitu untuk mentransfer beban-beban pada konstruksi diatasnya menuju lapisan tanah keras yang terletak sangat dalam.
Bahan konstruksi industri untuk pembangunan fondasi tiang pancang ini berupa semen, besi, pecahan batu atau koral dan pasir cor yang sering digunakan untuk pabrikasi tiang pancang. Fondasi ini biasanya diterapkan untuk pembangunan mall, gedung bertingkat hingga perkantoran.
Pemasangan dari fondasi tiang pancang ini biasanya dipasang secara tegak lurus dalam tanah, ada juga yang dipasang secara miring (battle pile). Teknik pemasangan secara miring inilah yang dapat menahan gaya-gaya horizontal yang bekerja.
Faktor yang Digunakan Untuk Pemilihan Tipe Fondasi
Dalam memilih tipe fondasi yang ada ini terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya sebagai berikut:
1. Perhatikan Kedalamannya
Pemilihan tipe fondasi ini harus memperhatikan kedalaman untuk menghindari adanya Gerakan tanah lateral yang berasal dari fondasi. Apalagi fondasi tersebut untuk fondasi telapak atau fondasi rakit. Selain itu, kedalaman ini harus berada dibawah dari daerah yang memiliki perubahan volume musiman.
Biasanya volume musiman ini disebabkan oleh pencairan akibat pembekuan ataupun adanya pertumbuhan tanaman.
2. Sistem yang Digunakan
Sistem yang dipasangkan juga harus aman baik dari pergeseran atau penggelinciran tanah, adanya rotasi maupun penggulingan. Selain itu sistem yang digunakan juga tahan terhadap korosi atau kerusakan akibat dari bahan berbahaya yang berada dalam tanah.
Adanya sistem ini juga harus mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan geometri konstruksi maupun lapangan. Metode pemasangan juga harus memperhatikan segi keekonomisannya.
3. Memenuhi Syarat Standar
Dalam melakukan pemilihan fondasi dan konstruksinya harus sudah memenuhi syarat standar yang digunakan untuk perlindungan lingkungan. Hal ini juga meminimalisir adanya pergerakan tanah keseluruhan ataupun pergerakan diferensial, sehingga diperlukan elemen fondasi dan elemen bangunan atas.
4. Berdasarkan Daya Dukung Tanah
Penentuan fondasi ini seringkali didasari oleh jenis tanah pada lokasi pemasangan ataupun berdasarkan daya dukung tanah. Selanjutnya, mari simak beberapa ulasan mengenai penentuan jenis fondasi berdasarkan daya dukung tanah yaitu sebagai berikut:
- Tanah keras yang terletak pada permukaan tanah dengan kedalaman 2-3 meter dibawah permukaan tanah. Sehingga Anda bisa menggunakan jenis fondasi dangkal berupa fondasi telapak, fondasi jalur maupun fondasi strauss.
- Jika tanah keras dijumpai pada kedalaman sekitar 10 meter bahkan lebih dari permukaan tanah, maka jenis fondasi yang cocok digunakan yaitu fondasi tiang minipie, fondasi bored pile atau fondasi sumuran.
- Sedangkan tanah keras yang terletak pada kedalaman sekitar 20 meter atau lebih dari 20 meter dibawah permukaan tanah, Anda dapat memilih menggunakan jenis fondasi tiang pancang atau jenis fondasi bored pile yang termasuk kedalam fondasi dalam.
Alat Instalasi Tiang Pancang Industri di Karawang
Tiang pancang ini memiliki ukuran yang bermacam-macam, bahkan ada juga yang memiliki panjang hingga 30 meter yang memerlukan alat-alat berat untuk memudahkan instalasinya. Seperti hal nya perusahaan kontraktor konstruksi industri karawang seperti PT. Nikifour Karawang yang menggunakan alat-alat dibawah ini untuk pemasangan tiang pancang.
1. Hydraulic Hammer
Alat instalasi pertama yang digunakan yaitu hydraulic hammer yang akan memberikan tekanan pada tiang pancang tersebut agar dapat terpasang dengan benar. Prinsip dari pemasangan instalasi tiang pancang ini terdiri dari didorong, dicengkram hingga ditarik.
Alat ini juga biasanya digunakan untuk instalasi pondasi pada tiang baja H dan juga bisa diaplikasikan pada pondasi lempengan baja. Selain itu, tiang pancang yang menggunakan hydraulic hammer ini memiliki ukuran yang lebih pendek, apalagi jika dikomparasikan dengan alat lain.
Namun jika dalam sebuah konstruksi yang sedang dijalankan ini tetap membutuhkan tiang panjang dengan panjang yang cukup, Anda tidak perlu khawatir. Karena Anda bisa menambahkannya langsung dengan menyambung ujung tiang pancang pendek menggunakan alat tambahan berupa hidrolik hammer.
2. Diesel Hammer
Alat berikutnya yaitu diesel hammer yang memiliki bentuk silinder dan dilengkapi dengan rem atau piston yang berfungsi untuk menekan tiang pancang. Cara kerja dari alat ini termasuk sederhana, dimana saat diesel dinyalakan, udara kosong yang berada di dalam silinder ini akan langsung mendapat tekanan dari mesin diesel.
Tekanan inilah yang dapat menggerakkan piston dan digunakan untuk memukul tiang pancang tersebut. Bagian dari diesel hammer ini terdiri dari 2 mesin diesel yang digunakan sebagai tangka pelumas, penggerak piston, tangki untuk penyimpanan bahan bakar, injector dan mesin pelumas.
3. Drop Hammer
Sedangkan drop hammer ini sering digunakan sebagai palu untuk membantu menancapkan tiang pancang industri. Sehingga drop hammer ini dapat memastikan tiang pancang tertanam dengan kuat di dalam tanah yang akan dilakukan pembangunan.
Pada bagian atas tiang atau bagian kepalanya ini terdapat sebuah topi yang memiliki peranan sebagai shock absorber. Fungsinya yaitu dapat meminimalisir adanya keretakan atau bahkan mengalami kerusakan. Bahan dari drop hammer ini terbuat dari material kayu.
4. Vibratory Pile Driver
Adanya vibratory pile driver ini juga membantu untuk proses instalasi yaitu mempermudah pemasangan pondasi tiang pancang. Selain itu, alat ini juga akan cocok digunakan pada tanah yang memiliki kadar kelembaban yang tinggi.
Alat ini menerapkan prinsip getara yang akan mempermudah dalam melakukan pemasangan tiang pancang. Pada vibrator pile driver terdapat batang dengan posisi horizontal dan dapat diputar dengan arah berlawanan.
Cara inilah yang akan menimbulkan beban eksentris pada alat ini yang dapat menghasilkan getaran. Alhasil tiang pancang akan ikut bergetar yang akan membuat beberapa komponen tersebut mampu menembus lapisan tanah yang keras.
Langkah-langkah Instalasi Tiang Pancang Industri
Berikut ini terdapat beberapa metode yang digunakan dan diaplikasikan dalam pemasangan pondasi tiang pancang ini dengan menggunakan tambahan alat berat yaitu:
1. Pengujian Tanah
Tahapan yang pertama kali dilakukan saat memulai pemasangan pondasi tiang pancang yaitu dengan melakukan pengujian tanah pada lokasi pemasangan. Hal ini juga bertujuan untuk mampu menentukan jenis pondasi yang digunakan, memahami jenis tanah dan juga kedalaman dari lapisan keras yang ada.
2. Kalkulasikan Struktur Tanah
Dalam sebuah proyek konstruksi industri, setelah mengetahui jenis tanah pada area yang akan dilakukan pemasangan tiang pancang yaitu mengkalkulasikan strukturnya. Hal ini tentunya bertujuan agar Anda dapat menentukan ukuran dari tiang pancang sesuai kebutuhan.
Spesifikasi dari material maupun kedalaman dari tiang pancang ini juga harus diperhatikan agar mampu menahan beban bagunan dan sesuaikan juga dengan titik perhitungan.
3. Pembuatan Tiang Pancang
Setelah dilakukan pengukuran yang sudah disesuaikan dengan jenis material, biasanya para kontraktor ini akan membuat tiang pancang yang dilaksanakan di pabrik. Pembuatan juga disesuaikan dengan hasil kalkulasi spesifikasi yang selanjutnya akan dikirim ke lokasi proyek tersebut dan dibantu dengan truk besar.
4. Relokasi Tiang Pancang
Langkah selanjutnya yaitu relokasikan tiang pancang yang sudah selesai dibuat dengan menggunakan alat bantu berupa kendaraan crane atau tower crane. Saat melakukan proses ini, jangan lupa untuk menyesuaikan antara titik dan perhitungan yang ada. Hal ini bertujuan agar proses relokasi maupun pengangkatan tidak dilakukan lagi.
5. Pengecekan Kembali Surveyor
Agar semuanya sesuai dengan perhitungan, pastikan juga untuk melaksanakan pengukuran pada lokasi atau lapangan yang dilakukan oleh surveyor. Hal ini juga bertujuan agar titik-titik tersebut sesuai dengan gambar dan dapat dilakukan pendirian theodolite yang digunakan untuk memeriksa tegak proses pemancangan tersebut.
Tiang pancang ini biasanya dipasang dan diangkat pada posisi vertikal dengan posisi ujung diesel hammer diangkat. Lalu topi Pal ini yang akan dimasukkan pada kepala tiang pancang.
6. Pengukuran dengan Theodolite
Pasang dua theodolite pada dua arah yang berbeda dengan tujuan mampu mengendalikan posisi tegak dari proses pemancangan. Selain itu dilakukan pengukuran ini juga memiliki maksud untuk mengontrol jarak setiap 2 meter dan memastikan posisi tegak dari tiang pancang tersebut.
Tentunya proses pemancangan yang dilakukan ini berdasarkan elevasi ataupun kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika tiang pemancang memiliki sisa pada bagian atas elevasi, maka tiang tersebut dapat dipotong, selanjutnya dihubungkan dengan pile cap. Fungsinya yaitu sebagai penyangga pada bangunan gedung ataupun bisa digunakan pada konstruksi jembatan.
Tentunya saat pemasangan dilakukan, kesalahan bisa saja terjadi yang berasal dari beberapa faktor seperti pemakaian bahan yang tidak sesuai dengan standarisasi dari spesifikasi perhitungan. Hal ini tentunya akan membuat pondasi tidak kuat menahan beban dan mudah rusak.Selain itu juga karena kesalahan saat proses pengangkatan maupun relokasi yang diletakkan sembarangan atau tidak sesuai dengan titik aman yang dapat menimbulkan resiko patah pada tiang.
Sehingga dalam menggunakan kontraktor pun tidak boleh sembarangan, harus sudah memiliki pengalaman yang baik dan kualitas baik. Seperti PT. Nikifour Karawang sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor konstruksi industri Karawang.
0 Komentar